Senin, 12 Maret 2012

Stefano Lilipaly - FC Utrecht & Indonesia

Stefano Lilipaly Interview

AWAL KARIER

"Saya mulai bermain bola sejak usia 7 tahun, ditempatkan di sebuah klub amatir bernama DCG selama tiga tahun. Dari situ saya pindah ke akademi AZ Alkmaar, tapi hanya bertahan selama satu tahun di sana karena saya tidak menyukai klubnya. Jadi saya masuk Utrecht, dan sampai sekarang di sinilah saya bermain. Perlahan saya naik ke Jong Utrecht [skuad junior] atau tim senior kedua."

POSISI & KHAS

"Gelandang serang. Saya seorang pemain yang fleksibel, suka mencetak gol dan memberikan assist. Gaya bermain ingin meniru salah satu pemain favorit saya, [Andres] Iniesta. Saya bisa bermain defensif, dan kemampuan saya juga mendukung untuk menyerang.

"Saya memiliki kemampuan untuk mencetak gol dari luar kotak. Pemain lawan berpikir saya kecil, tapi begitu menghadapi saya, mereka kemudian bertanya, 'kenapa orang sekecil itu bisa mencetak gol dari jarak sejauh itu?'

"Musim ini saya baru tampil dalam tiga pertandingan. Setiap pertandingan, saya mencetak gol dari luar kotak. Jadi saya sudah mencetak tiga gol."

BELANDA ATAU INDONESIA

"Saya sudah memperkuat timnas Belanda dari U-15 hingga U-18, tapi kalau harus memilih, saya ingin membela tim nasional Indonesia.

"Kedua orang tua selalu mendukung saya dalam bermain bola. Sejak awal mereka sudah melihat talenta saya.

"Saya tidak mengenal banyak tentang Indonesia. Saya belum pernah ke sana, tapi ibu saya orang Belanda dan saya mencintai masakannya seperti nasi goreng. Ibu saya sering memasak makanan khas Indonesia, saya tidak menghafal namanya selain nasi goreng, tapi saya makan semuanya dan menyukai semuanya. Nenek saya juga sering masak."

FC UTRECHT

"Tahun lalu merupakan musim perdana saya di Jong Utrecht. Tiga pertandingan pertama, saya tidak diturunkan. Tapi dalam debut saya mencetak gol. Sejak itu, saya diturunkan dalam semua pertandingan. Hasilnya sangat memuaskan. Saya sukses mencetak  delapan gol musim lalu, dan ikut membantu Utrecht masuk final Piala KNVB. Di final kami mengalahkan Jong De Graafschap dengan skor 4-1, dan saya menyumbangkan dua gol dalam pertandingan itu."

Apple vs Android

Apple vs Android
iPad Apple mungkin saja menjadi barang ‘ajaib dan revolusioner’. Namun terkadang, benda ini tampak asing lagi baik di dunia Android atau Apple. Mengapa? Berikut beberapa contoh paling mengerikan penjiplakan yang dilakukan Apple dan Android.
  • Android
    Produsen perangkat Android seperti Samsung telah lama menyalin gaya Apple. Foto dan ilustrasi yang ada di All Things Digital menunjukkan, perangkat buatan Samsung tampak hampir identik dengan perangkat Apple, kecuali logonya.
    Sementara itu, tablet Galaxy Tab Samsung baru pada dasarnya merupakan merek generik iPad. Perbedaan terbesar (selain sistem operasi (OS) Android) adalah, tablet ini memiliki tiga ukuran yang berbeda.
    Tentunya, semua pembuat tablet Android berjuang keras membedakan barang-barang mereka dari iPad karena semua perangkat semacam ini bisa digambarkan ‘seperti iPad’. Bahkan dalam dunia smartphone, meski pangsa pasar Android terus meningkat, iPhone masih tetap menjadi patokannya.
    Bukan tanpa alasan, Android sendiri selalu menjadi peniru. Sebelum iPhone keluar, prototipe perangkat Android menyerupai BlackBerry namun kini perangkat ini memiliki layar multisentuh dan sederetan ikon aplikasi.
  • Apple
    Apple memiliki reputasi atas inovasi dan memberikan pengalaman asli pada pelanggannya. Dari semua fitur Android yang membedakannya dengan produk Apple, Apple memilih menyalin beberapa fitur dari Android. Area notifikasi baru yang dipakai Apple sebenarnya telah lama dipakai Android.
    Selain itu, perangkat iOS tak lagi memerlukan PC atau Mac guna melakukan sinkronisasi dengan iTunes. Gantinya, mereka menggunakan layanan iCloud, cara ini mirip cara perangkat Android bersinkronisasi dengan aplikasi web Google.

wentira kota misterius

Mungkin nama ‘Wentira’ di kota-kota lain dianggap biasa, namun berbeda hal nya apabila nama ini di dengar oleh masyarakat yang berada di Pulau Sulawesi Tengah.
Wentira merupakan lokasi yang berada di Kebun Kopi (lintas Trans-Sulawesi). Wentira sendiri menurut beberapa kesaksian orang-orang yang mengaku pernah ke sana mengatakan kalau Wentira merupakan suatu kota yang sangat teramat indah dengan ciri khas warna kuning.
Namun yang sebenarnya sesuai dengan yang saya lihat langsung, Wentira sebenarnya hanya daerah berhutan lebat, jauh dari mana-mana, di antara Palu-Parigi, di lintas jalan yang disebut orang sebagai Trans-Sulawesi. Pohon-pohon raksasa tumbuh di pinggir jalan, dengan bentuk batang besar, putih, cenderung lurus, menjulang sangat tinggi seakan ingin menggapai langit. Batang pohon itu begitu lurus, dan baru di bagian sangat atas di ketinggian, tumbuh dahan dan cabangnya dengan daun-daun yang menjadi sangat kecil-kecil kalau dilihat dari bawah. Konon, tak ada seorang pun berani menebang pohon seperti itu.
Sebenarnya banyak sekali kesaksian-kesaksian dari orang-orant yang mengaku pernah jalan-jalan ke Wentira, misalnya salah satu contoh yang paling terbaru yang saya dengar adalah ada seseorang yang memesan sebuah mobil BMW i series warna kuning dengan memberikan alamat “WENTIRA”.
Dan hebohnya, yang memesan itu adalah “seorang pria tua” tanpa ada
keanehan sama sekali menurut sales promotion perusahaan tersebut.
lalu setelah di mobil tersebut di antar, ternyata tempat yang mereka datangi hanyalah hutan lebat.
Banyak juga warga di sekitar Wentira mengatakan, apabila ada kendaraan lewat daerah tersebut harus membunyikan klakson 3X agar perjalanan mereka lancar sampai tujuan.
Ada juga cerita yang lebih para dari kisah wentira : Suatu hari di Pulau kalimantan ada sebuah tebing yang penuh dengan sarang burung walet tetapi tak seorang pun yang bisa memanjatnya, pada suatu ketika ada seorang pemuda dengan santai memanjat tebing itu meski tampa pengaman, melihat aksi dari pemuda itu warga serompak terkejut ketika turun para warga datang bertanya kepada pemuda itu karna wajahnya agak asing di mata warga, ketika para penduduk bertanya dari mana dia berasal, lalu pemuda itu menjawab dengan lantang ” saya dari Kota Wentira Palu” tak lama kemudian pemuda itu hilang di kerumunan warga, (Cerita Pak Sappam SekolahQ), dari cerita di atas warga wentira juga sering berkelana dan mengembangkan kotanya dan menurut perkiraan kami Wentira telah berkembang sampai di Mamuju (sul-bar), Mekongga (sul-tra) dan bisa saja sampai di Kalimantan
Walaupun cerita ini seperti tak mungkin, namun saya sarankan agar kalian jalan-jalan untuk melihat langsung lokasi dari Wentira ini
Cerita mengenai keberadaa komunitas “jin” Uwentira beredar cukup santer di kalangan masyarakat Palu. Mendengar kata Uwentira atau Wentira, mereka merujuk pada cerita, kisah maupun mitos soal keberadaan komunitas yang tak kasat mata ini. Hanya sedikit orang yang bisa melihatnya bahkan bisa berkomunikasi dengan warga Uwentira yang sering muncul bahkan di pasar-pasar di Palu dan sekitarnya. Kawasan Wentira ini oleh kalangan paranormal di Indonesia, memang dikenal sebagai salah satu wilayah paling angker di seluruh pelosok nusantara
Demi menjawab rasa penasaran banyak pengunjung, saya ingin membagikan cerita 3 teman saya berikut ini. Kebetulan mereka saya kenal karena bertemu langsung.
1. Cerita Sulwan Dase
To Wentira (ditulis Uwentira), demikian masyarakat Palu menyebut komunitas ini. Terletak disebuah kawasan yang bernama Wentira. Orang Toraja kuno menyebutnya To Wae Ntira. Menurut beberapa kawan menceritakan pengalaman mereka saat bertemu dgn orang2 To Wentira. Katanya, kita seolah-olah terombang-ambing diantara dunia nyata dan dunia maya, rasionalitas, dan supranatural. Bingung bercampur takjub. Antara percaya dan tidak percaya.
Menurut mereka yang pernah ke “Kota Wentira”, kota itu sangat modern, dgn peradabana yang sangat luar biasa. Semua jenis kendaraan ada disana (termasuk MRT). Masyarakatnya makmur dan serba berada. Yang menjadi persoalan adalah, pintu masuk ke kota tsb. Hampir tak satu orang pun bisa menjelaskn secara pasti lokasi jalan masuk. beberapa menjelaskna bhw pintu masuk dgn kendaraan roda dua dan mobil adalah melalui sebuah jembatan beratap. Jembatan ini sebenarnya menjembatani sebuah sungai yg membentang. Secara logika, bila kita masuk ke ujung satu pastilah bisa tiba di ujung satunya. Namun keanehan terjadi. Kadang2 ketika sebuah mobil memasuki ujung jembatan, mobil itu tdk pernah lagi keluar di ujung satunya. Beberapa hari kemudian, barlah pengendara mobil itu bercerita bhw mereka baru saja pulang dari Kota Wentira, di mana segala sesuatunya ada disana.
Wow…persoalannya, di bagian mana dari jembatan itu yg menjadi pintu masuknya? Sebab mobil tsb ketika memasuki jembatan, menghilang begitu saja dari pandangan mata….Sewaktu saya bertanya kepada beberap kawan yg pernah kesana, mengatakan, tempat itu sangat luar biasa. Namun tdk ada lagi yg berani kesana…
2. Cerita LES Kala’tiku
Saya ingat suatu kejadian aneh yang saya dengar dari bapak saya sendiri. Waktu itu Bapak mempunyai proyek di daerah lokasi wentira. niatnya sih jalan2 di jembatan itu tapi pas memasuki mulut jembatan menurut teman proyeknya mobil truk yang pakai teman saya dan supirnya tiba2 hilang seakan2 di telan oleh jembatan itu. terus terang ini tidak masuk di akal tapi kenyataan terjadi. tapi sayang teman kantor sya ini tidak mau menceritakannya pak jadi jujur saya juga jadi penasaran dengan cerita teman saya yang katanya kota itu luar biasa modern. yah antara kenyataan dan fiksi….jadi bingung
3. Kesaksian PS Patandung
To wentira menurut orang Kaili (Suku asli di Sulteng) ada di sekitar kebun kopi ( Jl poros tawaeli – Toboli ) di jalan poros tersebut ada satu jembatan yang masih ada sampai sekarang. Konon katanya, masih buatan Belanda. Di sampingnya ada satu jembatan jembatan beton yang digunakan konon tahun 1980-an setiap kendaraan yg lewat wajib memberi kode lampu atau setidaknya klakson sebagai tanda permisi mau lewat.
Saya sudah beberapa kali melewati kawasan Kebun Kopi yang disebut-sebut dua teman terakhir ini. Kawasan ini dikenal cukup berat, menanjak dengan kemiringan tajam. Belum lagi sering terjadi longsong. Jembatan itu masih ada, dan bahkan sekarang ada sebuah tugu berwarna kuning bertuliskan NGAPA UWENTIRA. Ngapa dalam bahasa Kaili berarti Kampung,Negeri atau Kota. Uwentira berarti tidak kasat mata. Jadi NGAPA UWENTIA berarti Kota UWENTIRA.
Bagaimana ciri-ciri fisik warga Uwentira, apakah bedanya dengan manusia seperti kita? Nantikan kisah berikutnya.
Kisah Wentira : Kisah berikut agaknya sejalan dengan cerita yang saya dapatkan dari beberapa sumber di Palu maupun di luar Palu. Warga Wentira tidak punya garis pemisah diatas tengah bibir, seperti layaknya manusia normal.
Menurut keyakinan masyarakat setempat, yang disebut kawasan Wentira atau Uwentira adalah wilayah yang sekarang dikenal sebagai kawasan kebun kopi, di jalan Trans Sulawesi poros Sulawesi Selatan – Sulawesi Tengah. Di sekitar sana tidak ada pemukiman penduduk hanya pohon-pohon yang menjulang tinggi berwarna keputih-putihan ditandai dengan sebuah jembatan yang konon hanya orang yang mampu melihat hal-hal gaib-lah yang bisa melihat kalau ternyata jembatan itu juga merupakan pintu gerbang untuk masuk ke Kerajaan mistis Wentira.
Seseorang, dengan identitas seleb_celebesmemposting cerita ini di sebuah forum. Berikut kisahnya.
Untuk masuk ke Wentira, tidak boleh sembarangan, hanya yang dikehendaki dan diizinkan oleh penghuni Wentira yang boleh masuk. Nah, paman teman saya ini termasuk orang yang diizinkan, karena dia melakukan ritual-ritual ditemani oleh orang2 pintar di sekitar daerah itu. Sementara kalau orang yang dikehendaki biasanya orang yang katanya kalau lewat tidak permisi (kulo nowon) dulu, lewat dengan sombongnya, dan biasanya yang seperti ini tidak pernah lagi kembali keluar. Pernah ada kejadian mobil melintas di tengah jembatan tetapi sebelum sampai diujung jembatan sudah keburu menghilang, kata penduduk skitar masuk kedalam Wentira.
Menurut cerita paman teman saya itu alam di dalam Wentira didominasi warna kuning keemasan dimana penghuninya hidup sangat sejahtera dan tidak ada yang miskin, kehidupan disana laiknya kehidupan normal, semua ada baik gedung, kendaraan dll tapi semuanya serba mewah.
Menurut cerita orang-orang di sekitar pegunungan Sulawesi Tengah yang katanya juga masuk kedalam area Wentira, kadang-kadang ada penghuni Wentira yang keluar untuk berbelanja di pasar-pasar tradisional, ciri-cirinya yang utama adalah tidak ada garis pemisah diatas tengah bibir seperti layaknya manusia normal, kalau mereka muncul tetap dilayani tetapi tidak ada yang berani mengganggu.
Sumber:http://www.bismania.com
WENTIRA
SESEORANG yang mengaku baru pulang dari tanah paling suci tiba-tiba muncul di kantor Andy. Dengan tutur kata memikat tiada tara yang membuat semua lawan bicara kehilangan kata-kata, ia meminta Andy untuk mengunjungi Wentira, daerah yang dipastikan bakal membuatnya jatuh cinta.
Anda boleh percaya atau tidak, tetapi hampir semua orang di wilayah Palu, Parigi, termasuk kabupaten baru bernama Parimot (Parigi Motong), tempat dalam lintas daerah-daerah tersebut Wentira berada, percaya bahwa kisah ini benar-benar terjadi. Mereka percaya, Wentira, daerah paling wingit di wilayah setempat -sebagaimana beberapa kali pernah terjadi- lagi-lagi mengirimkan makhluknya muncul dari alam maya, dan kali ini yang disatroni rupanya Andy, seorang arsitek, urban designer atau perencana kota yang dikenal dengan proyek-proyeknya yang modern.
Wentira sebenarnya hanya daerah berhutan lebat, jauh dari mana-mana, di antara Palu-Parigi, di lintas jalan yang disebut orang sebagai Trans-Sulawesi. Pohon-pohon raksasa tumbuh di pinggir jalan, dengan bentuk batang besar, putih, cenderung lurus, menjulang sangat tinggi seakan ingin menggapai langit. Batang pohon itu begitu lurus, dan baru di bagian sangat atas di ketinggian, tumbuh dahan dan cabangnya dengan daun-daun yang menjadi sangat kecil-kecil kalau dilihat dari bawah. Konon, tak ada seorang pun berani menebang pohon seperti itu.
Di antara kesenyapan hutan, rimbunnya semak-semak di pinggir jalan, terdapat jembatan tak seberapa besar. Persis jembatan berikut jurang dan ngarai tajam di sekitar situlah dipercaya orang sebagai “pusat Wentira”, negeri jin dan para lelembut, yang lewat berbagai cerita, dikatakan penghuninya sering keluar dari dunia mayanya, masuk dan menyatu dalam kehidupan manusia sehari-hari.
“Wentira…” Orang terkesiap ketika Andy menunjukkan kartu nama, yang memang tertulis “Wentira” sebagai alamat si empunya nama. Semua orang yang mengenal Wentira termangu-mangu, merinding mendengar cerita Andy yang begitu yakin, bahwa dia bukan saja berhubungan langsung dengan orang yang mengaku dari Wentira, tetapi beberapa kali ia mengunjung Wentira, tinggal di sana beberapa waktu, bahkan telah menyelesaikan proyek yang tiada terkira artinya baginya.
“Tahukah Mas Andy apa itu Wentira?”
“Ya, saya tidak mengira bahwa di Palu ada daerah seramai dan semodern itu,” kata Andy.
Mati, Mas Andy telah percaya pada eksistensi dunia maya sebagai benar-benar ada, tangible seperti kartu nama yang dipegangnya. Lanjut Andy, seperti mimpi, “Tak ada dalam bayangan saya, bahwa saya bakal bisa menjumpai kota abad 21 seperti Paris-La Defense di situ. Taman kotanya mengingatkan saya pada Parc Culturel Urbain de la Villette, dengan monumen berupa tangga merah melingkar yang oleh orang sana disebut Folies. Sejarah masa depan arsitektur seakan telah dimulai dari situ, dalam bentuk arsitektur virtual, arsitektur maya, sesuatu yang hanya dimungkinkan perencanaannya setelah kemajuan proses komputer…”
Pendengarnya takjub, sekaligus makin tidak paham. Mereka geleng-geleng kepala. “Anak ini benar-benar telah dibawa jin ke Wentira…”
BEGITULAH, konon orang yang mengaku baru pulang dari tanah paling suci tadi, meminta Andy untuk datang ke Wentira, untuk membangunkan rumah baru baginya.
“Saya tidak pernah membangun rumah tinggal pribadi Pak…,” kata Andy sopan, menolak secara halus tawaran orang itu.
“Tapi Pak Andy arsitek?”
“Ya, tetapi kegiatan saya lebih banyak pada perencanaan kota,” ujarnya. Ia ingin menerangkan lebih lanjut, bahwa dia adalah urban designer, dengan proyek-proyek begitu luas lingkupnya, dari penataan kembali ruang kumuh bagi masyarakat miskin sampai pembangunan kota modern untuk lokasi perkantoran dan bangunan-bangunan komersial, tetapi ia pikir itu semua kurang ada gunanya.
Yang diajaknya bicara, tersenyum arif. “Kalau begitu tidak apa-apa. Pak Andy tidak perlu merasa punya beban atas permintaan saya. Saya selalu merasa, bisa berkenalan dengan seseorang saja sudah suatu berkah, melebihi apa saja, apalagi hanya dibanding rumah. Oleh karenanya saya akan mengundang Pak Andy ke Wentira saja. Nanti seseorang akan menyediakan tiket. Pak Andy bisa berangkat kapan saja, pokoknya tinggal beri tahu kami, dan nanti kami akan menjemput di airport. Belum pernah kan, ke Wentira? Anggaplah ini hanya ajakan berpiknik dan berteman, tidak ada yang lain…,” ucap tamunya santun.
Andy yang halus perasaannya, tidak berkutik. Dia tarmangu-mangu memandang tamunya yang datang seperti angin, dan berlalu sebagai angin pula. Langkahnya begitu ringan seperti rase terbang. Bau tubuh yang ditinggalkannya adalah wangi hutan ketika dunia -dalam bahasa Andy sendiri-masih terjaga oleh matriks pusat-pusat kosmos yang sakral. Ia teringat aurora alam yang membesarkan dirinya, berupa candi-candi yang sebenarnya merupakan Mehru -pusat kosmos yang merupakan sumbu bumi yang menjulang ke atas menggapai surga tertinggi. Pesan hidup seperti itulah yang telah membawanya menjadi seorang arsitek, yang urusannya kemudian bukan membangun rumah, melainkan ingin membawa manusia menuju ke kemuliannya lewat lingkungan yang terjaga keseimbangan kosmosnya.
Mendadak dia menangkap suatu hawa yang seakan menyedotnya untuk segera hadir di Wentira. Entah nyata atau tidak ini semua, ia sendiri merasa datang ke Wentira dengan naik pesawat dengan tiket yang sudah disediakan, dan di airport sudah tersedia mobil bagus barikut sopir menjemputnya.
Pengalaman berikutnya dirasakannya sebagai mimpi. Ia nyaris tak mempercayai penglihatannya, bahwa Wentira adalah daerah ultra modern yang padanannya hanya bisa dia dapat pada referensi baik ketika ia sekolah mengenai sejarah urban dan desain di Wisconsin, Amerika, ataupun pada perencanaan urban dan regional di Glasgow, Inggris.
Dia melihat piramid kaca dengan konstruksi besi yang dibangun dengan berani dan manis, sebagai bagian pintu masuk dari bangunan besar yang kata si sopir, tempat menyimpan barang-barang berharga, dari patung Medusa karya Gericault, sampai ke maket sebuah museum di Berlin karya Daniel Libeskind yang merupakan tonggak bangunan paska-modernisme. Seketika Andy merasa kecil, dan menyesali belaka atas impresi yang hendak ia tunjukkan pada tamu yang telah mengundangnya ke Wentira ini.
“Siapa sebenarnya dia? Dan daerah apa pula ini?” kata Andy dalam hati.
Tempat tinggal orang yang mengundangnya itu sendiri berupa bangunan dengan facade boleh dikata terdiri hanya dari tiga elemen: kaca, besi, dan sesuatu yang serba putih, entah apa materinya, ia kurang mengenalinya. Sepintas ia teringat Georges Pompidou Centre di Paris. “Semua bentuk ini mengambil primary form. Ia mengonsepkan bangunan ini dalam era modernisme,” ucap Andy, lagi-lagi hanya dalam hati. Ia mengamati segalanya dengan gumun. Bisiknya, “Benar, primary form. Yang ada hanya bentuk kotak-kotak seperti lukisan Picasso, serta warna-warna dasar seperti dipakai Mondrian.”
Pikirannya masih melayang ke mana-mana, ketika dia dikejutkan oleh sambutan tuan rumah yang luar biasa hangat.
“Sampai juga kan, di sini. Jangan merasa sebagai tamu, dan jangan sungkan untuk menunjuk atau melakukan apa saja yang Pak Andy suka,” kata si tuan rumah. Di rumah yang seperti “miniatur Georges Pompidou Centre’ ini rupanya tinggal keluarga besar. Tuan rumah mengenalkan istri, anak, saudara istri, keponakan, dan lain-lain yang sulit diingat Andy satu-persatu. Yang jelas, wajah mereka tampan-tampan dan cantik-cantik.
Ia dijamu berbagai makanan, yang katanya merupakan makanan khas setempat. Ada sup sumsum sapi yang bernama kaledo, minuman yang sangat mengesankan rasanya, disajikan dalam keadaan hangat, bernama saraba, dan lain-lain. Belum lagi lobsternya, yang terasa tak ada duanya. Benar-benar santapan raja. Berangsur-angsur Andy merasa betah. Ada proses sedemikian rupa yang tidak dia pahami, dimana dia kemudian merasa seperti di rumah sendiri.
Pagi hari, seiring sarapan, kepadanya disajikan juice buah-buahan seperti wortel, jeruk, yang kesegaran buah-buahannya lagi-lagi mengingatkannya ketika dia bersekolah di Amerika dan Inggris. Akhirnya, dia tak bertanya-tanya lagi, di mana dia ini sebenarnya. Ia hanya tahu, ini Wentira -sebuah daerah ultra modern yang untuk sebagian orang barangkali hanya dianggap mimpi. Dia menerima Wentira dengan segenap jiwa, menerimanya sebagaimana adanya…
DUNIA wadag manusia dan dunia maya entah alam mana, gagasan paling scientific dan mimpi, bertaut-taut menjadi satu. Para staf dan pegawainya di kantor agak heran setiap kali “bos”-nya itu memberi briefing mengenai proyek di Wentira. Tidak seperti pada proyek-proyek yang lain, setiap kali bicara mengenai Wentira, si bos berubah menjadi pendongeng, dengan dongeng yang memukau. Sampai-sampai, staf andalannya, arsitek wanita paling cantik sekantor, mengaku terbawa mimpi tentang Wentira.
“Pak, saya ingin ikut ke Wentira, menginap di sana,” kata staf tersebut.
“Hush…,” Andy menukas.
Sekian waktu kemudian proyek tersebut terselesaikan. Ketika ia menyerahkan bangunan yang telah selesai kepada pemesannya, sebenarnya Andy masih ditahan untuk tidak meninggalkan Wentira. Diam-diam, keluarga besar itu ingin menjodohkan Andy dengan putri setempat, salah satu kerabat mereka, yang belum menikah.
“Dia cantik, seperti bintang film Maggie Cheung,” katanya. “Namun saya tidak tertarik, karena wanita semacam itu terkesan galak di mata saya. Suka menggampar, menyiram air ke muka orang, bahkan seperti dalam film, diceritakan dia hendak membunuh raja. Saya tidak suka wanita yang galak. Saya mencari wanita yang romantis…,” kenang Andy sambil tertawa.
“Untung Mas Andy tidak mau dijodohkan di situ. Kalau mau, Mas Andy tidak akan pernah kembali ke dunia nyata,” komentar orang yang mendengar ceritanya.
Semua orang menganggap, dunia yang diceritakan Andy adalah dunia gaib, dunia alam maya yang tidak ada di dunia nyata. Sebaliknya, Andy percaya sepenuhnya, bahwa Wentira adalah dunia nyata, bahkan sampai “Maggie Cheung” tadi pun benar-benar ada…

7 Tempat Angker di Indonesia


1.Goa jepang di lembang bandung,menurut keterangan di dalam goa ini sering terdengar suara jeritan , rintihan serta penampakan wujud orang-orang yang dulunya di siksa dan di penjarakan di goa yang lembab dan pengap ini,meski banyak terdapat lubang ventilasi udara.

 

2.Kereta manggarai(temapat kerata dan gerbong tak layak pakai),nah , yang in siapa yang kagak tau ?? ihh . suasana mistis sangat kental di sini , beberapa kereta yang mengalami kecelakaan dan tak bisa di pakai lagi menjadi pemandangan di manggarai , penampakan yang sring terlihat dan paling sering adalah anak-anak yang bermain layangan serta wanita yang sring muncul pada malam hari.
 

3.Kamar 308 Hotel Samudra Beach,nah,,katanya sih di kamar nomor 308 ini di tempati oleh Nyi Roro Kidul penguasa pantai laut selatan,parang tritis,suasana mistis kental dalam ruangan ini , banyak orang yang kerap berkunjug untuk meminta berkah,dan bahkan ada yang hanya menghilangkan penasaran dengan berkunjung untuk melihat-lihat saja.: 
 

4.Rumah Dalang Mistis,Jawa barat, rumah seorang dalang ini ada jin yang sengaja di pelihara,fenomena mistis sering terjadi ,yang terkenal adalah nyi ratu selendang biru.
Mohon maaf gambarnya enggak ketemu ketemu 

5.Rumah ki joko bodo,di dinding pagarnya terdapat relief yang menggambarkan tentang kehidupannya,istana wong sinting ini terdapat gua dalam rumah,pocongkkkkkkkkkkkk dan boneka voodoo sengaja di buat agar menambah suasana mistis.
 

6.Rumah pondok indah,konon katanya ,seorang penjual nasi goreng menghilang di sini malam sebelum hilangnya penjual nasi goreng itu ada seorang wanita yang memesan nasi goreng,lalu keesokan harinya hanya gerobak yang tertinggal di depan rumah tersebut,kabarnya ,seluruh anggota keluarga tewas di bunuh karena persingan bisnis,sering terjadi penampakan yakni wanita dan bapak-bapak.
 

7.Lawang sewu,bangunan kolonial yang di bangun jaman belanda ini memang terkenal,tak hanya sebagai tempat wisata , juga ke-horor-an nya..aura mistis banyak di tempat ini.konon,jika ingin melihat para penghuni tempat ini sebaiknya datang di atas jam 11 malam,setan penghuni lantai 3 seperti noni cantik banyak menampakkan dirinya di sini.
 

cara membuat lagu

Pada kesempatan ini izinkan saya untuk membagi pengalaman saya dalammenciptakan lagu. Awalnya, aya sama sekali gak kepikiran bisa membuat lagu, saya hanya ingin bisa bermain gitar. Tidak pernah terbayangkan bisa membuat lagu dan menyanyikannya bersama sebuah band. Lama-lama ko rasanya bosan juga ya, menyanyikan lagu orang lain terus. Entah bagimana prosesnya, yang jelas saya langsung berpikir untukmembuat lagu.
Saya pertama kali menciptakan lagu ketika itu kira-kira ketika saya duduk(dan berdiri) di kelas 2 SMP di kampung nun jauh disana.
Baiklah, tidak usah terlalu panjang berbicara mengenai sejarah. Lebih baik kita fokus ke topik posting kali ini yaitu tips dalam menciptakan sebuah lagu. Perlu diingat, tips ini merupakan cara saya. Setiap orang mungkin berbeda. Saya dan Glenn Fredly mungkin berbeda dalam menciptakan sebuah lagu.

1. Bagi saya senjata utama dalam menciptakan lagu adalah mood. Bagaimanapun keinginan saya untuk menciptakan lagu, jika mood sedang jelek, maka akan susah membuat lagu yang bagus. Jangankanmenciptakan lagubagus, membuat satu lagu utuh pun belum tentu bisa dilakukan jika mood kita sedang jelek. Namun hal ini sering saya akali agar mood ini datang dengan sendirinya. Agar mood kita baik bisa kita lakukan dengan memikirkan hal-hal menyenangkan ataupun hal-hal menyedihkan. Atau mood juga bisa muncul dengan menciptakan lagu ditempat-tempat yang tidak bisa, seperti menyendiri di atas atap rumah, di kamar orang lain, teras rumah yang lengang, kamar mandi, pantai, puncak gunung, menyendiri di tempat terbuka pada malam hari ketika langit cerah atau bisa juga ketika turun hujan. Pokonya tempat2 yang tidak bias deh.

2. Dalam menciptakan lagu, usahakan kita sendirian, tanpa ada gangguan dari siapapun agar kita bebas berekspresi tanpa malu-malu.

3. peralatan lain yang bisa melengkapi adalah, alat musik sebagai pengiring. Saya biasa menggunakan gitar

4. Alat perekam. Dulu waktu handphone masih merupakan barang mewah, menciptakan sebuah lagu perlu ingatan kuat. Tak jarang saya harus mengulang beberapa kali hingga hapal banget diluar kepala setiap bait lagu yang telah diciptakan. Tak jarang nada yang sudah tercipta hilang begitu saja karena lupa. mIsalkan kita menciptakannya malam hari sebelum tidur, keesokan pagi nya sudah lupa. Namun sekarang dengan kecanggihan handphone ini, dengan fasilitas perekam suara, kita bisa langsung merekam setiap bait lagu sehingga tidak perlu takut untuk lupa.

5. Alat tulis. Untuk mencatat lirik lagu ciptaan kita. Saya terkadang menciptakan lagu dengan menciptakan lirik terlebih dahulu, terkadang juga secara spontan mendendangkan kata2 bersama dengan nadanya, kemudian dicatat. terrkadang juga saya meminjam lirik orang lain atau puisi dan kemudian setelah jadi lagunya, tinggal diganti dengan lirik ciptaan kita sendiri. Pertama kali menciptakan lagu saya meminjam puisi dari chairil anwar.maklum masih awam dalam membuat puisi. hehehe

6. Menentukan jenis musik dan irama serta lagu orang lain sebagai acuan. Namun perlu diingat, ini hanya sebagai acuan. Jangan sampai melakukan plagiat. Kita harus menjaga originalitas lagu yang kita ciptakan. perlu diingat, jangan memaksakan agar lagu anda tersebut harus mirip dengan lagu orang lain. tetap jaga orisinalitas lagu anda. Jika anda menciptakan sesuai dengan jiwa anda, yakinlah lagu tersebut bisa bagus


7. jangan takut untuk mempublikasikan lagu yang telah kita ciptakan ke orang2 terdekat untuk mendapat penilaian orang lain terhadap lagu kita. Tetaplah percaya diri jika penilaian orang sekitar kita menganggap lagu kita kurang bagus karena setiap orang punya selera musik yang berbeda-beda. Atau anda juga bisa mempertimbangkan bagian2 tertentu untuk di aransemen ulang yang dianggap kurang enak menurut orang lain. tapi jika menurut anda itu sudah pas, tetap lah pada pendirian.

cara meninggikan tubuh

Mempunyai tubuh yang pendek terkadang membuat merasa kurang percaya diri bagi sebagian orang, sebab memang tinggi badan  merupakan faktor penentu utama penampilan seseorang. Semakin tinggi badan seseorang maka semakin menariklah penampilan orang tersebut.
Seperti yang kita ketahui bahwa masa pertumbuhan manusia yang paling produktif cuma sampe umur 18 tahun, setelah masa itu masa pertumbuhan perlahan mulai berkurang sampai umur 25 tahun. Selain karena faktor usia hormon pertumbuhan juga bisa berhenti sebelum waktunya karena faktor stres dalam kehidupannya (sekolah, tempat kerja, rumah tangga dll).
Berikut ini adalah hal penting tentang CARA MENINGGIKAN BADAN SECARA ALAMI DAN CEPAT :
1. Konsumsi susu secara teratur, minimal 2 kali sehari. Susu yang dikonsumsi adalah susu yang mengandung protein tinggi.
2. Cukup Gizi. Pastikan kita kecukupan protein, lemak, vitamin (seperti vitamin A dan D) dan mineral (seperti zat besi, kalsium, seng dan yodium) karena sangat mempengaruhi peninggian badan.
3. Bangun Pagi jangan lupa untuk mengolor badan  anda.
4. Lakukan olahraga secara rutin seperti renang, lari-lari, basket, skipping, dan olahraga lain yang bersifat menggerakkan seluruh tubuh.
5. Jangn sering membawa tas atau beban yang berat.
6. Stretching : gerakan meregangkan badan. Sehingga tulang-tulang punggung tertarik memanjang. Jika gerakan ini dilakukan secara rutin dan intensif maka dapat membantu merangsang penambahan panjang tulang-tulang punggung.
7. Kicking : menendang-nendangkan kan kaki. Gerakan ini merangsang pertumbuhan tulang kaki